PERADABAN YANG BERTAHAN
Oleh : Ust. Felix Siauw
Ada banyak cara penguasa mengendalikan rakyatnya, ada yang melakukannya dengan rasa takut, atau dengan kesejahteraan, bisa juga karena visi dan ideologi
Tiap penguasa punya caranya masing-masing, untuk membuat rakyatnya tunduk dan patuh pada penguasa, agar pemerintahan stabil dan memberi manfaat yang banyak
Bagi penguasa yang hanya mementingkan dirinya dan kroninya, kekuasaan adalah alat untuk memperkaya diri, menipu rakyat hingga dia bisa merampok hak-hak rakyatnya
Dalam sejarah Romawi, ada Kaisar yang melakukannya dengan cara yang kasar, ada pula dengan cara yang culas. Misalnya Kaisar Nero, terkena kasar dan otoriter
Nero melakukan kedzaliman luarbiasa, berfoya-foya diatas penderitaan rakyat, gemar berjudi dan berpesta dari pajak dan kekayaan yang dia rampas dari rakyatnya
Puncaknya saat terjadi kebakaran hebat selama 39 hari di tahun 64 M, Nero malah bernyanyi dan berpesta, padahal rakyatnya hancur lebur, penguasa yang tak bisa merasa
Ada pula cara lain, seperti Kaisar Vespasianus, dia membangun amphitheater terbesar yang kita kenal Colloseum, yang selesai pada masa anaknya Titus pada 80 M
Untuk apakah dibangun megaproyek ini? Melenakan rakyat atas kedzaliman Nero, dengan hiburan demi hiburan, agar mereka menjadi buta terhadap ketidakadilan
Sementara di masyarakat, kerusakan akhlak merajalela, perilaku seks menyimpang mewabah, ilmu dan cendekiawan ditinggal, degradasi peradaban terjadi menuju kehancuran
Sayangnya saat ini ada penguasa-penguasa yang enggan belajar, bahwa peradaban yang baik bukan dibangun dengan pencitraan apalagi pendekatan kekasaran
Bila megaproyek seperti Colloseum saja tak bisa selamatkan Romawi dari kehancuran, apalagi hanya model pencitraan seperti sekarang? Tentu lebih hancur lagi
Harusnya penguasa belajar dari Rasulullah, dan peradaban yang beliau bangun, yang bertahan selama 1300 tahun lebih, dan akan berlanjut sebentar lagi
Akarnya adalah aqidah, batangnya adalah Al-Quran dan Hadits, rimbun kanopinya adalah jihad fii sabilillah. Dan buahnya ialah kebaikan di dunia dan juga di akhirat.
No comments