YANG MANA KITA?
Oleh : Ust. Felix Siauw
Ketika kebencian menjadi sumber semangatmu, maka engkau akan senang bila orang lain salah, engkau akan merasa hebat dan bangga bila bisa menyalahkan orang lain
Tapi bila cinta yang jadi tenaga penggerakmu, maka kesalahan orang lain adalah kesedihanmu, sebab engkau belum mampu mendakwahkan kebaikan hingga ia mau menerima
Bila amarah yang menjadi pendorong bagimu, maka engkau akan puas bila bisa memenangkan debat, bila perlu jatuhkan dia sehancur-hancurnya hingga tak bisa bangkit
Tapi tidak begitu dengan kasih, yang ia cari adalah perubahan, asal bisa mengubah orang lebih baik, ia akan gunakan lisan, kata, bahkan perbuatan yang terbaik yang ia punya
Paling mudah memeriksa hati kita, apakah amarah atau kasih yang bersemayam, adakah cinta atau benci, ialah saat kita mendengarkan dan membaca ayat-ayat Al-Quran
Jika engkau masih bisa meneteskan airmata, maka bisa jadi hatimu lembut oleh cinta dan kasih. Namun bila tak ada rasa samasekali yang kau rasa, itulah kerasnya hati
Amarah mengeraskan hati, dan benci menjadikannya membatu, hingga tak peka pada firman Allah. Bila dengan firman Allah saja sudah berpaling, apalagi cuma kata-kata manusia?
Menjadi Muslim itu berarti memenuhi jiwa dengan cinta dan kasih, melembutkan yang keras, menyatukan yang tercerai, menyelamatkan yang sengsara, dunia akhirat
Dakwah bisa karena benci, bisa pula karena cinta. Bisa pula dirangkai dengan amarah, atau dengan kasih sayang. Yang manakah yang kita pilih jadi jalan dakwah kita?
No comments