ISLAM BUTUH KHILAFAH

Ilustrasi Negara Khilafah
Oleh: Moeflich Hasbullah (Dosen Sejarah Peradaban Islam UIN Bandung)_

Tanpa mengaitkannya dgn HTI, khilafah adalah kebutuhan umat Islam sedunia. Bukankah umat Islam hrs berusaha bersatu menggalang kekuatan dan menguatkan barisan agar umat Islam kuat secara ekonomi dan politik? Bukankah Islam tidak mengenal wilayah, bukankah Islam tidak mengajarkan ashabiyah (memuja kesukuan dan pengelompokkan).

Bahwa HTI yg ada, itulah mereka yang sadar untuk menggalang menyatukan umat. Gerakannya pun selama ini simpatik, menghindari radikalisme. HTI lebih ke intellectual movement.

Mengapa harus ditolak? Kalau ditolak kita inginnya apa? Tetap nasionalisme? Nation state? Itulah kelemahan kita. Kita asyik dan ego dengan kebangsaan masing-masing. Itulah keinginan negara-negara Barat agar kita tetap tak pernah kuat. Soal Pancasila dan NKRI tinggal mengkompromikannya, bagaimana caranya. Kita cari solusi. Itulah PR kita bersama.

Samuel Huntington sdh memprediksi dalam tesisnya tentang "The Clash of Civilizations: Remaking the World Order" (1991). Dan dia melihat kekuatan peradaban yang akan muncul setelah Barat runtuh adalah Islam dan itu sudah lama terlihat sejak munculnya gerakan Pan-Islamisme Jamaluddjn Al-Afghani abad ke-19 di  Mesir. Dunia Islam membutuhkan terus konsolidasi dan semangat persatuan.

Khilafah adalah yang alternatifnya yang ditakuti. Walaupun sekarang di Indonesia banyak yang menolak, ke depan saya yakin akan semakin luas diterima karena itu akan menjadi kebutuhan. Prasyarat kebangkitan.

Kekurangan HTI itu mestinya perbaiki dan diluruskan bukan ditolak apalagi dibenci. Kan aneh membenci sesuatu yg tujuannya mulia dan diperintahkan agama: "Wa'tashimu bihablillaahi jami'an wala tafarraquu ..."

Membenci upaya persatuan umat Islam sedunia? Lalu kita ini Muslim apa? Kalau tetap tidak mau karena soal selera, karena mengutamakan kelompok, karena memuja nasionalisme dll, ya terserah. Resikonya umat Islam sulit maju, begini terus jadi mainan kekuatan2 politik dunia.

Kalau kita jadi mainan terus, lemah dan mudah diobok2, mana realisasi ayat Al-Quran bahwa umat Islam adalah "khaira ummah ukhrijat linnas ta'muruna bil ma'ruf watanhauna 'anil munkar"? Bagaimana akan jadi "khaira ummah" bila secara politik lemah tak ada persatuan, secara ekonomi pekerjaannya mengemis utang dan hobi umatnya bertengkar tak ada rasa persaudaraan.

Jadi sebenarnya gak perlu ribut, ini soal pilihan, keberpihakan dan kesadaran. Yang ingin Islam kuat dan bersatu ya bersatulah, dukung ide2 dan gerakan yang mengupayakan persatuan. Gitu aja kok repot.

Kalau kita lihat HTI-nya kita akan terus ribut karena itu urusan teknis. Belum rasa iri, soal siapa yang menggalang dsb. Spiritnyalah yang harusnya dilihat dan didukung, bukan kelompoknya. Jadi pikiran kita akan lurus dan hati pun bersih. Begitu.[]

No comments

Powered by Blogger.