SHALATLAH SAAT KAU SULIT
Oleh : Ust. Felix Siauw
Kita tahu bahwa salah satu masa dakwah yang paling sulit adalah saat Rasulullah diboikot oleh kaum Quraisy jahiliyyah, dan ini berlangsung selama 3 tahun
Selama 3 tahun itu manusia tidak boleh membantu, berpihak, jual-beli, bahkan berinteraksi dengan kaum Muslim dan siapa saja yang mendukung dakwah mereka
Sahabat banyak yang menceritakan pengalaman mereka saat itu, ada yang harus memakan dedaunan dan kulit gosong saking tak ada lagi yang bisa dimakan saat itu
Sementara anak-anak kaum Muslim dan keluarga mereka jauh dari kecukupan, pakaian mereka seadanya apalagi makanan, suasana saat itu sangat sulit, dunia serasa sempit
Belum lepas kekhawatiran Rasulullah atas ummatnya, beliau lalu berduka sangat dalam, ketika Khadijah yang sangat beliau sayangi, dan Abu Thalib dipanggil Allah
Tahun itu kesedihan Rasulullah berlapis-lapis, ujian datang tak henti bertubi-tubi. Dalam keadaan ini Rasulullah diperjalankan dan dipanggil berjumpa Allah langsung
Saat berada di Sidratul Muntaha, Allah memerintah langsung kepada Nabi Muhammad dan ummatnya agar menegakkan shalat lima waktu sebagai kewajiban bagi mereka
Mungkin sebagian kita berpikir, mengapa Allah menambahkan beban bagi Rasul dan kaum Muslim justru di saat-saat yang sangat sulit bagi mereka saat itu?
Jawabnya, justru yang diberikan Allah itu sebaliknya. Isra dan mi'raj justru jadi momen penguat dan hiburan bagi Rasulullah, dan pembeda antara yang beriman dan tidak
Dan shalat justru jadi pelipur duka bagi kaum Muslim yang sedang sengsara akibat pemboikotan, mereka diberi cara untuk langsung berkomunikasi dengan Allah
MasyaAllah, Allah tidak meminta ketaatan pada kita, kecuali dengan ketaatan itu Allah hendak menolong meringankan beban kita di dunia, dengan itu kita merasa bahagia
Allah tidak hendak menyulitkan kita dengan ketaatan, justru dengan ketaatan itulah sedih dan duka jadi sirna, dan Allah berikan ketenangan serta kenikmatan
Maka sekarang di saat-saat dakwah dipersulit, sabar dan shalat justru harus ditingkatkan. Sebab setelah semua, sebagaimana Rasul alami, ada kemenangan yang menanti
No comments